Membaca Puisi
Makalah
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Bahasa
Indonesia II”
Dosen
Pembimbing:
Jauharoti Alfin, M.Si
Disusun Oleh:
Siti
Maulanah (D37211090)
Ummu kholisotin (D07211031)
Widiyah astutik (D07211048)
Hardiani eka.S (D07211037)
M. Hidayatullah (D77211080)
JURUSAN
PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayah serta inayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis masih diberikan
kesehatan dan mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat
bermutiarakan salam senantiasa tercurahkan pada beliau Nabi Muhammad SAW. Pembimbing
kearah terang benderang dan pembawa suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah
yang bertemakan ”Membaca Puisi”,disusun
berdasarkan buku-buku dan informasi yang berkaitan secara langsung dengan
pembahasan. Disamping itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia II yang
wajib dipenuhi oleh penulis.
Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Jauharoti Alfin, M.Si selaku Dosen
Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini.
2.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam
penulisan makalah dan telah memberikan semangat dan juga doprongan kepada
penulis.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Suatu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan yang hakiki. Dan semoga
makalah ini senantiasa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
Surabaya, November 2012
Penulis
Daftar isi
KATA
PENGANTAR.............................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang masalah............................................ 1
1.2 Rumusan
masalah...................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian membaca Puisi...................................... 2
2.2 Hal-Hal yang
Perlu Dipehatikan dalam Membaca
Puisi.......................................................................... 2
2.3 Unsur – Unsur Membaca Puisi.............................. 4
2.4 Langkah – Langkah Membaca
Puisi.................... 5
2.5 Tata Tertib Membaca
Puisi................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................... 8
Lampiran DAFTAR
PUSTAKA..................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap
orang pasti pernah membaca. Membaca berita, membaca buku cerita,
membaca buku komik,
membaca buku pelajaran atau membaca puisi. Dalam hal ini membaca puisi tidak sama dengan membaca biasa.
Ketika membaca puisi,
sebaiknya dipahami dahulu isi puisi dengan baik. Hal tersebut penting agar cara membaca benar.
Maksudnya, cara membaca harus sesua idengan maksud
yang ingin disampaikan oleh penulis puisi. Apabila langsung membaca puisi tanpa memahami isinyater lebih dahulu,
mungkin anda bias salah membacanya.Sebagai contoh, puisi yang bertema kesedihan anda baca dengan gembira atau puisi tentang kemarahanan di baca sambil tertawa-tawa. Pasti akan terdengar aneh bukan? Oleh karena itu,
memahami isi puisi sebelum membacanya tidak boleh dilupakan.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa pengertian
dari membaca puisi?
2. Bagaimana cara
membaca puisi dengan baik?
3. Apa saja yang
hal-hal yang diperhatikan dalam membaca puisi?
1.3 Tujuan
1.
Mahasiswa
(i) mampu memahami pengertian membaca puisi
2.
Mahasiswa
(i) mampu mengetahui cara membaca puisi dengan baik
3.
Mahasiswa
(i) mampu membaca puisi dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian membaca puisi
Pengertian Membaca Puisi
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa yang
harus dikuasai siswa. Menurut St. Y. Slamet (2007:67) “Membaca adalah laku
penguraian tulisan, suatu analisis bacaan. Dengan demikian membaca merupakan
penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa
dalam menghayati naskah”. Sedangkan menurut H.G. Tarigan (dalam St. Y. Slamet
2007:66) menyatakan bahwa “membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunaan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”.[1] Jadi, Membaca puisi ialah memahami apa yang terdapat dalam puisi atau apa yang
ingin disampaikan penyair lewat puisinya. Membaca
puisi pada hakikatnya menyuarakan kembali apa yang pernah dirasakan,
dipikirkan, atau dialami penyairnya. Oleh karena itu, pembaca puisi sebelumnya
harus menginterpretasikan apa yang ada di balik puisi. Ekspresi dan emosi yang
lahir merupakan hasil interpretasi pembaca terhadap puisi. Dalam membaca puisi,
emosi sangat penting.
2.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
dalam Membaca Puisi
Hal- hal yang perlu diperhatikan
dalam membaca puisi sebagai berikut:
1. Pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. Lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. Berikan penekanan pada kata-kata tertentu
(intonasi),
4. Apabila membawa naskah atau teks,
pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju kedepan atau melihat pendengar,
5. Jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. Apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapj jangan berlebihan,
7. Jangan tergesa-gesa saat membaca,
berikan jeda pada tiap baris,
8. Bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar mengalami kisah
yang diceritakan puisi tersebut,
9. Jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras terus,
sesekali bacalah dengan suara lembut.
Idealnya,menikmati puisi adalah menyimak pembacaan puisi tersebut.
Oleh karena itu, pembacaan puisi harus dapat menggambarkan perasaan, situasi,kondisi dan peristiwa dalam puisi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi adalah[2]:
a.
Pelafalan,
cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa saat
mengucapkan bunyi bahasa.
b.
Tekanan,
adalah keras-lunaknya pengucapan
suatu kata. Tekanan berfungsi untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata
tertentu. Tinggi rendahnya tekanan dapat membedakan bagian kalimat yang satu
dengan bagian lainnya yang tidak penting.
Perhatikanlah
bait puisi tersebut.
Tak ada
yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Misalnya, kata yang perlu mendapat tekanan keras adalah
tak ada, bulan juni, rintik, dan pohon. Dengan demikian, Anda perlu
menggaris bawahi kata-kata itu sehingga Anda dapat membedakannya ketika puisi
itu dibacakan.
c.
Volume suara, yaitu tingkat kenyaringan atau kekuatan suara
d.
Intonasi, yaitu perubahan nada (naik-turun,
tinggi-rendah)
penggunaan intonasi dalam puisi sangat penting agar
pembacaannya tidak monoton sehingga pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga
berguna dalam memperjelas dan membedakan maksud / pesan dari tiap larik. Untuk
itu, sebelum Anda membacakannya, Anda perlu menandai,
misalnya dengan garis yang menanjak atau menurun. Dengan cara demikian, Anda
akan mudah dalam membedakan intonasi dari setiap larik ketika puisi itu anda
bacakan.
e.
Jeda
Jeda adalah hentian arus ujaran dalam pembacaan puisi
yang ditentukan oleh peralihan larik. Jeda berpengaruh pada jelas-tidaknya
maksud suatu kata atau larik. Dalam penggunannya, jeda dikelompokkan ke dalam
tiga jenis: jeda pendek, jeda sedang, jeda panjang. Jeda pendek
digunakan antarkata dalam suatu larik. Jeda sedang digunakan pada
bagian-bagian larik yang bertanda koma atau antarfrase, sedangkan jeda
panjang digunakan pada pergantian larik.
Contoh:
Tak
ada/ yang lebih arif//
Dari
hujan/ bulan juni//
Dibiarkannya/
yang tak terucapkan//
Diserap/
akar pohon/ bunga itu//
f.
Ekspresi, yaitu perubahan raut wajah untuk memperlihatkan perasaan tertentu.
2.3
Unsur-Unsur Membaca Puisi
Membaca
puisi terdiri dari beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut harus dikuasai agar
pembacaan puisi yang dilakukan baik, yaitu sesuai dengan yang dikehendaki
penyairnya. Dalam membaca puisi yang baik dan komunikatif, diperlukan
penguasaan dua unsur, yaitu unsur teknik vokal dan unsur performance atau
penampilan.
·
Teknik vokal dalam membaca puisi meliputi: intonasi
yaitu lagu atau penadaan alur suara, diksi atau tekanan penyuaraan; jeda yaitu
pemenggalan penyuaraan, enjembement yaitu perlompatan penyuaraan, dan lafal
atau pengucapan abjad secara jelas dan tepat.
·
Performance atau penampilan dalam membaca puisi
meliputi: pemahaman dan penguasaan pentas dan publik, pemilihan timing yang
tepat atau sesuai dengan pusi yang dibawakan, pemindahan pandangan mata adri
teks agar dapat lebih berkomunikasi dengan publik, dan penggunaan mimik,
gesture, dan blocking.
2.4
Langkah-Langkah Membaca Puisi
Doyin (2008)
mengemukakan, dari proses awal sampai akhir pembacaan puisi dapat dirangkum
menjadi tiga langkah, yaitu langkah sebelum membaca puisi (prapembacaan),
langkah pada saat membaca puisi di depan pendengar atau penonton (saat
pembacaan), dan langkah setelah pembaca turun dari panggung (pascapembacaan).[3]
1) Pembacaan
Ada empat
aktivitas yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu analisis situasi dan
pendengar, memilih puisi, membedah puisi, dan mengadakan pelatihan.
a. Analisis. Langkah awal
yang harus dilakukan oleh orang yang akan membaca puisi adalah menganalisis
situasi dan pendengar. Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pada
saat pembacaan puisi dan di mana tempatnya, siang atau malam hari, di luar atau
di dalam ruangan, dalam suasana sedih, gembira, atau serius dan sebagainya.
b. Memilih
Puisi. Setelah mengetahui situasi dan pendengar, kita harus
memilih puisi yang akan dibaca. Tidak semua puisi baik atau tepat untuk
dibacakan di depan audiens. Atas dasar itu, setiap calon pembaca puisi harus
memiliki kemampuan memilih dan menentukan puisi.
Beberapa hal
yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih puisi adalah: (1) tidak
bersifat prismatis, (2) bersifat melodius, (3) tidak terlalu panjang atau
pendek, (4) isinya sesuai dengan situasi dan suasana yang tengah dihadapi, (5)
bersifat teatrikal artinya ada unsur enaknya ketika dibaca.
c. Membedah
Puisi. Maksud langkah ini adalah calon pembaca mengupas
tuntas isi teks puisi yang akan dibaca. Langkah ini juga dimaksudkan agar calon
pembaca memahami benar maksud atau arti puisi yang akan dibaca, nada dan
suasana yang bersangkutan serta dapat menentukan nada dan algu yang tepat dalam
puisinya.
d. Pelatihan. Pelatihan
dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung berarti
pembaca berlatih membaca dengan vokal yang jelas serta ekspresi yang benar,
sedangkan secara tidak langsung berarti dapat ditempuh dengan cara menonton
pembacaan puisi orang lain, bertanya atau berdialog dengan teman, membaca buku
bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar dan sebagainya.
2) Saat
Pembacaan. Pada saat
membaca puisi hakikatnya si pembaca puisi sedang berdialog dengan penonton.
Dengan demikian, semua yang dilakukannya, baik dengan suaranya maupun dengan
gerak gerik anggota tubuhnya, harus komunikatif. Sedapat mungkin penonton
dibawa masuk ke dalam maksud dan suasana puisi yang bersangkutan. Untuk
mencapai semua hal tersebut pembaca puisi perlu memperhatikan tiga komponen
pembacaan puisi, yaitu penghayatan, pelafalan atau vokal, dan penampilan.
3) Pascapembacaan. Pada langkah
ini hal penting yang harus dilakukan adalah evaluasi tindak lanjut. Evaluasi
ini penting dilakukan agar pembaca mengetahui kekurangannya dalam membaca
puisi. Pengetahuan akan kekurangan dan kelemahan inilah yang kemudian harus
kita tindak lanjuti, dalam arti hal-hal yang sudah baik ditingkatkan dan hal-hal
yang amsih kurang diperbaiki.
2.5 Tata Tertib
Membaca Puisi
Untuk menambahkan lebih sempurna
lagi bagi pengetahuan seorang deklamator atau deklamatris, maka dibawa ini kita
kemukakan beberapa tatatertib berdekmalasi:
1. Berdirilah baik-baik di atas pentas
yang telah tersedia
2. Pakaian harus menimbulkan kesan yang
menarik dan menyenangkan
3. Menghadap
kepada penonton, memandang ke sekeliling dengan muka yang berseri-seri, lalu
memberi salam kepada hadirin dengan hormat, Dengan jalan menganggukkan kepala.
4. Bacalah
judul puisi dan sebut nama penulisnya
dengan suara yang jelas/tepat dengan nada suara yang wajar
5. Berhenti
beberapa detik, menyiapkan nafas, lalu mulailah pembacaan deklamasi itu sebaris
demi sebaris, bait demi bait.
6.
Selama pembacaan puisi, perhatian harus tercurah kepada puisi itu sendiri dan
jangan tergoda oleh hiruk pikuk suara atau bunyi lain.
7. Ketika
pembacaan puisi itu selesai, berhentilah beberapa saat, melepaskan nafas, lalu
menghormati penonton dan kepada para hakim.
8. Biasakanlah dengan sikap yang tenang dan wajar ketika meninggalkan pentas dan tidak usah tergesa-gesa.
8. Biasakanlah dengan sikap yang tenang dan wajar ketika meninggalkan pentas dan tidak usah tergesa-gesa.
contoh
puisi
Awan
Awan datang
melayang perlahan
Serasa
bermimpi, serasa berangan
Bertambah
lama, lupa di diri
Bertambah
halus akhirnya seri
Dan bentuk
menjadi hilang
Dalam langit
biru gemilang
Demikian
jiwaku lenyap sekarang
Dalam
kehidupan teguh tenang
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Membaca puisi ialah memahami apa yang terdapat dalam
puisi atau apa yang ingin disampaikan penyair lewat puisinya.
Hal- hal yang perlu diperhatikan
dalam membaca puisi sebagai berikut:
1. Pahami isinya dan bacakan sesuai tema puisi tersebut,
2. Lafalkan tiap kata dengan jelas,
3. Berikan penekanan pada kata-kata tertentu
(intonasi),
4. Apabila membawa naskah atau teks,
pandangan mata jangan hanya tertuju pada naskah, usahakan pandangan mata tertuju kedepan atau melihat pendengar,
5. Jangan terlihat gemetar dan gugup,
6. Apabila diperlukan, gunakanlah gaya tetapj jangan berlebihan,
7. Jangan tergesa-gesa saat membaca,
berikan jeda pada tiap baris,
8. Bacalah puisi tersebut dengan penuh perasaan, bayangkan bahwa kamu benar-benar mengalami kisah
yang diceritakan puisi tersebut,
9. Jangan monoton, maksudnya jangan membacanya dengan suara keras terus,
sesekali bacalah dengan suara lembut.
Dalam
membaca puisi yang baik dan komunikatif, diperlukan
penguasaan dua unsur, yaitu unsur teknik vokal dan unsur performance atau
penampilan.
Langkah pada saat membaca puisi di depan pendengar atau penonton (saat
pembacaan), dan langkah setelah pembaca turun dari panggung (pacapembacaan)
Tata Tertib berdekmalasi:
1. Berdirilah baik-baik di atas pentas
yang telah tersedia
2. Pakaian harus menimbulkan kesan yang
menarik dan menyenangkan
3. Menghadap
kepada penonton, memandang ke sekeliling dengan muka yang berseri-seri, lalu
memberi salam kepada hadirin dengan hormat, Dengan jalan menganggukkan kepala. dll
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Nanang. 2009. Peningkatan
Kemampuan Membaca Puisi dengan Metode Latihan Berjenjang Menggunakan Media
AudioVisual Siswa kelas VII SMP Islam Al-Irsyad Kota Semarang. Semarang:
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unnes. Hal. 22 - 28.
Pradopo, RD. 1997. Pengkajian Puisi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi
dan Gaya Bahasa. Jakarta:
Gramedia
Indrawati, Dewi. Aktif Berbahasa
Indonesia, 2008.
Jakarta: Pusat perbukuan departemen pendidikan
nasional
[2]
Indrawati, Dewi. Aktif Berbahasa
Indonesia, 2008.
Jakarta: Pusat perbukuan departemen pendidikan
nasional
[3]
Ismail,
Nanang. 2009. Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi dengan Metode Latihan
Berjenjang Menggunakan Media AudioVisual Siswa kelas VII SMP Islam Al-Irsyad
Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS
Unnes. Hal. 22 - 28.
0 komentar :
Posting Komentar