jam

apakah anda menyukai ini?

Selasa, 09 Juni 2015

makalah " Kemukjizatan AL- Qur'an "

KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Studi Al-Qur’an”

IMG-20131117-WA0000



Dosen Pengampu:
Misnatun, M.Pd.I

Disusun Oleh:
1. Fitri Intan Nur L.  (D77214065)
2. Siti Maulanah        (D37211090)
3. Walidatul R.          (D77214078)
4. Yudha Noer F.      (D77214080)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta inayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis masih diberikan kesehatan dan mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat bermutiarakan salam senantiasa tercurahkan pada beliau Nabi Muhammad SAW. Pembimbing kearah terang benderang dan pembawa suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah yang bertemakan ”Kemu’jizatan Al-Qur’an”, disusun berdasarkan buku-buku dan informasi yang berkaitan secara langsung dengan pembahasan. Disamping itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Study Al-Qur’an  yang merupakan salah satu komponen mata kuliah umum (MKU) yang wajib dipenuhi oleh penulis.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Bapak Misnatun, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
2    Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah dan telah memberikan semangat dan juga doprongan kepada penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Suatu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan yang  hakiki. Dan semoga makalah ini senantiasa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
Surabaya,   September 2014


Penulis


Daftar isi

KATA PENGANTAR.............................................................................    i
DAFTAR ISI............................................................................................     ii
BAB I             PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang masalah............................................    1         
1.2    Rumusan masalah......................................................    1
1.3      Tujuan......................................................................     2
BAB II            PEMBAHASAN
2.1         Fungsi atau Kedudukan Utama
Al-Qur’an................................................................ 3
2.2         Pengertian I’jaz Al-Qur’an...............................     3
2.3         Mengidentifikasi dan Menggambarkan
Kemu’jizatan Qur’an.......................................       4
                        2.4       Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an.........................       9
BAB III          PENUTUP
3.1  Kesimpulan.............................................................        10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................       11

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tercurah untuk junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Tak lupa kepada dosen pengampuh kami, Bapak Misnatun, M, M.Pd.I, kami ucapkan terima kasih.
Makalah ini kami susun guna memenuhi kewajiban kami pada mata kuliah Studi Qur’an. Makalah ini membahas tentang Kemu’jizatan Al-Qur’an.
Kami menyadari masih banyaknya kekurangan pada makalah ini, oleh dari itu, kami berharap para pembaca sekalian bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun, agar makalah selanjutnya dapat kami susun dengan lebih baik.
Sekian dari kami, Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.



Surabaya, September 2014
Tim Penyusun


Daftar Isi

Kata Pengantar ..............................................................................................  ii
Daftar Isi ........................................................................................................  iii
BAB I : Pendahuluan ....................................................................................   1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................   1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................   1
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................   2
BAB II : Pembahasan ...................................................................................   3
2.1 Fungsi Utama Al-Qur’an ...........................................................................   3
2.2 Pengertian I’jaz Al-Qur’an ........................................................................   3
2.3 Mengidentifikasi dan Menggambarkan Kemu’jizatan Al-Qur’an .............   4
2.4 Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an ..................................................................   9
BAB III : Penutup .........................................................................................  10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................  10
Referensi .........................................................................................................  11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Salah satu objek penting lainya dalam kajian ‘Ulumul Qur’an’ adalah perbincangan mengenai mu’jizat. Persoalan mu’jizat, terutama mu’jizat Al-Qur’an, sempat menyeret para teolog klasik dalam perdebatan yang berkepenjangan, terutama antara teolog dari kalangan Mu’tazilah dan para teolog dari kalangan Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.
Dengan perantara mu’jizat, Allah mengingatkan manusia bahwa para rasul itu merupakan utusan yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit. Mu’jizat yang telah diberikan kepada para nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu memainkan perananya dan mengatasi kepandaian kaumnya disamping membuktikan bahwa kekuasaan Allah itu berada diatas segala-galanya.
Suatu umat yang tinggi pengetahuanya dalam ilmu kedokteran, misalnya tidak wajar dituntun dengan mu’jizat dalam ilmu tata bahasa, begitu pula sebaliknya. Tuntunan dan pengarahan yang ditunjukan pada suatu umat harus berkaitan dengan pengetahuan mereka karena Allah tidak akan mengarahkan suatu umat pada hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tujuanya adalah agar tuntunan dan pengarahan Allah bermakna. Disitulah letak mu’jizat yang telah diberikan kepada para Nabi.

1.2 Rumusan Masalah
Agar lebih menjelaskan tentang Kemu’jizatan Qur’an, maka penyusun merumuskan masalah Kemu’jizatan sebagai berikut:
1.      Apa fungsi utama Al-Qur’an?
2.      Apa pengertian I’jaz Al-Qur’an?
3.      Bagaimana cara mengidentifikasi dan menggambarkan kemu’jizatan Al-Qur’an?
4.      Bagaimana cara menemukan standar dan bukti kemu’jizatan Al-Qur’an?

1.3   Tujuan Penelitian

Penulisan makalah ini bertujuan:
1.      Mahasiswa mampu mengetahui fungsi utama Al-Qur’an.
2.      Mahasiswa mampu mengetahui arti I’jaz Al-Qur’an.
3.      Mahasiswa mampu mengetahui cara mengidentifikasi dan menggambarkan kemu’jizatan Al-Qur’an.
4.      Mahasiswa mampu mengetahui cara menemukan standar dan bukti kemu’jizatan Al-Qur’an.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi atau Kedudukan Utama Al-Qur’an
a. Petunjuk bagi Seluruh Umat Manusia
Menurut Quraish Shihab, fungsi ini merupakan fungsi yang utama. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama, atau biasa disebut dengan syari’at. Didalamnya berisi aturan yang boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui oleh umat manusia. Dengan tujuan agar manusia dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an sebagai petunjuk umat manusia sebagaimana termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah (2): 2, 185 dan Fussilat (41): 44.
                b. Sumber Pokok Ajaran Islam
      Sebagai sumber pokok ajaran islam, Al-Qur’an tidak hanya berisi ajaran yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga berisi dengan ajaran sosial ekonomi, akhlak atau moral, pendidikan, kebudayaan, politik, dan sebagainya. Dengan demikian, Al-Qur’an dapat menjadi way of life sebagai seluruh umat manusia.

2.2 Pengertian I’jaz Al-Qur’an
Menurut bahasa kata Mu’jizat berasal dari kata i’jaz diambil dari kata kerja a’jaza-i’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai mu’jizat.
Menurut istilah Mukjizat adalah  peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku Nabi, sebagai bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang diperlihatkan Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
Kata I’jaz dalam bahasa Arab berarti menganggap lemah kepada orang lain. Sebagimana Allah berfirman:
“…Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini” (QS. Al Maidah (5): 31)
I’jaz (kemu’jizatan) adalah menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum ialah ketidakmampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari kemampuan. Apabila kemu’jizatan telah terbukti, maka nampak kemampuan mu’jiz (sesuatu yang melemahkan). Yang dimaksud dengan I’jaz dalam pembicaraan ini ialah menampakkan kebenaran nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rosul dengan menampakkan kelemahan orang arab untuk menghadapi mu’jizat yang abadi, yaitu Al-Qur’an. Dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka. Dan mu’jizat (mukjizat) adalah sesuatu hal yang luar biasa yang disertai tantangan dan selamat dari perlawanan.
2.3       Mengidentifikasi dan Menggambarkan Kemu’jizatan Al-Qur’an
          A. Dari Segi Bahasa
            Segi kemu’jizatan Al-Qur’an adalah bahasa yang digunakan teramat indah, fasih dan baligh, penuh dengan sastra yang susah diraih oleh orang atau manusia dengan segala macam kemampuan.
Nabi SAW, telah menantang dengan Al-Qur’an kepada bangsa arab asli yang terkenal dengan lidah yang fasih dan kesusastraan yang amat tinggi, keterangannya lebih jelas dibanding dengan bangsa yang lain. Disaat penurunan AL-Qur’an, bangsa arab telah mencapai kesusastraan dan pembicaraan yang praktis, namun sulit akan melukiskannya.
Di kalangan mereka, rasul menetap selama 23 tahun. Beliau menantang mereka dengan Al-Qur’an secara sungguh-sungguh. Beliau-lah yang sengaja memperdengarkan Al-Qur’an kepada mereka, lalu memberikan semangat, agar mereka bisa melawan (membuat hal yang sama dengan Al-Qur’an). Terkadang rasul Muhammad minta kepada mereka untuk membuat satu surah Al-Qur’an saja (tidak perlu seluruh surah didalamnya). Mereka diperkenan untuk meminta pertolongan dengan orang yang mereka kehendaki, baik manusia atau jin. Terkadang rasul menyatakan, bahwa mereka tidak akan mampu melakukannya, mereka tidak mampu terjun ke dalam tantangan tersebut. Sekalipun mereka berjiwa penantang (tidak mau kalah dengan orang lain, apalagi ditantang). Mereka lebih suka fanatisme ke golongan (dan dia akan mempermalukan golongannya bila tidak mampu).
Ternyata, mereka tidak mampu sampai pada yang terakhir, mereka pindah dari perlawanan dengan perkataan, pada perlawanan dengan pedang. Pindah menghadapi dengan lidah pada perlawanan dengan gigi (konfrontasi fisik).
Bila bangsa arab pada saat itu tidak mampu, maka arab yang lain lebih tidak mampu dalam mengerjakan tantangan ini. Sungguh telah lewat masa 1300 tahun hingga saat ini, namun satupun diantara sastrawan tiada yang mampu, mereka menyerah.
Hal itu sebagai bukti, bahwa Al-Qur’an bukan perkataan manusia, tapi firman sang pencipta kekuatan dan kemampuan. Ia diturunkan untuk membenarkan rasul dan firman-Nya. Segi ini saja sudah cukup membuat (musuh-musuh Al-Qur’an) lemah.

B. Susunan Kalimat
Kendatipun Al-Qur-an, hadis qudsi, dan hadis nabawi sama-sama keluar dari mulut nabi, tetapi uslub (style) atau susunan bahasanya sangat jauh berbeda. Uslub bahasa Al-Qur-an jauh lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan dengan lainya. Al-Qur-an muncul dengan uslub yang begitu indah. Didalam uslub tersebut terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akan pernah ada ucapan manusia.
C. Hukum Ilahi yang Sempurna
Al-Qur-an menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma keutamaan, sopan-santun, undang-undang ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah. Al-Qur-an menggunakan dua cara tatkala menetapkan sebuah ketentuan hukum, yakni:
1.      Secara global
Persoalan ibadah umumnya diterangkan secara global, sedangkan perincianya diserahkan kepada ulama melalui ijtihad.
2.      Secara terperinci
Hukum yang dijelaskan secara terperinci adalah yang berkaitan dengan utang piutang, makanan yang halal dan yang haram, memelihara kehormatan wanita, dan masalah perkawinan.
D.  Ketelitian Redaksinya
Ketelitian redaksi Al-Qur-an bergantung pada hal berikut:
1.      Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.
2.      Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya.
3.      Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjukan akibatnya.
4.      Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.
Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut, ditemukan juga keseimbang khusus:
a.       Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun, sedangkan kata hari yang menunjukan bentuk plural (ayyam) atau dua (yawmayni), berjumlah tiga puluh, sama dengan jumnlah hari dalam sebulan. Disisi lain, kata yang berarti bulan (syahr) hanya terdapat dua belas kali sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
b.      Al-Qur-an menjelaskan bahwa langit itu ada tujuh macam. Penjelasan ini diulangi sebanyak tujuh kali pula, yakni dalam surat Al-Baqarah [2]ayat 29, surat Al-Isra [17] ayat 44, surat Al-Mukmin [23] ayat 86, surat Al-Fushilat [41] ayat 12, surat Ath-Thalaq [65] ayat 12, surat Al-Mulk [67] ayat 3, dan surat Nuh [71] ayat 15. Selain itu, penjelasan tentang terciptanya langit dan bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam tujuh ayat.
c.       Kata-kata yang menunjukan kepada utusan Tuhan, baik rasul atau nabi atau basyir (pembawa berita gembira) atau nadzir (pemberi peringatan), kesemuanya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518.[5]
E. Berita Tentang Hal-hal yang Gaib
Sebagaimana ulama mengatakan bahwa sebagian mukjizat Al-Qur'an itu adalah berita gaib. Salah satu contohnya adalah Fir’aun, yang mengejar-ngejar Nabi Musa. Hal ini, diceritakan dalam surat Yunus (10) ayat 92:
Maka pada hari Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”

Pada ayat itu ditegaskan bahwa badan Firaun akan diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Tidak seorang pun mengetahui hal tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM. Pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1896 di lembah raja-raja Luxor Mesir, seorang ahli purbakala Loret menemukan satu mumi, yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia Firaun yang bernama Muniftah yang pernah mengejar Nabi Musa a.s. selain itu pada tanggal 8 Juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah Mesir untuk membuka pembalut-pembalut Firaun tersebut. Apa yang ditemukannya satu jasad utuh, seperti yang diberitakan Al-Qur'an melalui Nabi yang ummy (tidak pandai membaca dan menulis).
F. Isyarat-isyarat Ilmiah
Banyak sekali isyarat ilmiah yang ditemukan dala Al-Qur-an misalnya:
1.      Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan pantulan. Terdapat dalam Q.S. Yunus [10]: 5.
2.      Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakan napas, hal ini terdapat pada surat Al-An’am [6]: 25
3.      Perbedaan sidik jari manusia. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 4
4.      Aroma/bau manusia berbeda-beda. Terdapat dalam surat Yusuf [12]: 94
5.      Masa penyusuan yang tepat dan kehamilan minimal. Terdapat dalam surat Al-Baqarah [2]: 233
6.      Adanya nurani (super ego) dan bawah sadar manusia. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 14
7.      Yang merasakan nyeri adalah kulit. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 4
2.4 Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an
     Qur'an bukan Kitab Pengetahuan (Science) Tapi didalam Qur'an, science sudah termasuk di dalamnya. Kini Para Scientist dari seluruh dunia (terutama dari Eropa & Amerika) mulai membaca & menyelidiki alam ini melalui Qur'an. Di dalam Qur'an terdapat beberapa tanda & ilmu yg beberapa diantaranya mengenai Astronimi, Fisika bahkan Biologi. Termasuk bagaimana Alam Semesta ini diciptakan, Manusia diciptakan, hingga struktur dari Atmosfir.
                Al-Mawardi dalam tulisan Hasbi ash-Shiddiqie menerangkan kurang lebih dua puluh hal yang menunjukan kemukjizatan al-Quran:
1.      Kefashahan al-Quran dan cara penjelasannya.
2.      Keringkasan lapad al-Quran, tapi sempurna maknanya.
3.      Nazham uslub-nya yang unik. Ia tidak termasuk ke dalam kalam yang ber-nadzam, tidak termasuk ke dalam syi’ar atau rajaz, tidak bersajak dan bukan pula bersifat khatbah.
4.      Banyak makna-maknanya yang tidak dapat dikumpulkan oleh oleh pembicaraan manusia.
5.      Al-Quran mengumpulkan ilmu-ilmu yang tidak dapat diliputi oleh manusia dan tidak dapat berkumpul pada seseorang.
6.      Al-Quran mengandung berbagai hujjah dan keterangan untuk menetapkan ketauhidan dan menolak i’tiqad-i’tiqad yang salah
7.      Al-Quran mengandung khabar-khabar orang yang telah lalu dan umat-umat purbakala.
8.      Al-Quran mengandung khabar-khabar yang belum terjadi, kemudian terjadi persis sebagaimana yang dikhabarkan.
9.      Al-Quran menerangkan isi-isi hati yang tidak dapat diketahui melainkan oleh Allah sendiri.
10.  Lafad-lafad al-Quran melengkapi jazal mustarghab dan sahlal-mustaqrab. Dalam pada itu, tidak dipandang sukar jazal-nya dan tidak dipandang mudah sahl-nya.
11.  Pembacaan al-Quran mempunyai khushusiyah dengan kelima penggerak yang tidak didapatkan pada selainnya. Pertama, kelembutan tempat keluarnya. Kedua, keindahan dan kecantikannya. Ketiga, mudah dibaca nadzam-nya dan saling berkaitan satu sama lain.Keempat, enak didengar, dan kelima, pembacanya tidak jemu membacanya dan pendengarnya pun tidak bosan mendengarnya.
12.  Al-Quran dinukilkan dengan lafad-lafad yang diturunkan. Jibril menyampaikannya dengan lafad dan nazham-nya. Rasul pun meneruskan kepada umat persis sebagaimana yang diterima dari Jibril.
13.  Terdapat makna-makna yang berlainan di dalam sesuatu. Yakni di dalam sesuatu surat itu kita mendapatkan berbagai rupa masalah. Kemudian masalah-masalah itu kita temukan di dalam surat-surat lain
14.  Perbedaan ayat-ayatnya, ada yang panjang dan ada yang pendek, tidak mengeluarkan al-Quran dari uslub-nya.
15.  Walaupun kita sering sekali membacanya, namun kita tidak dapat mencapai kepashahannya, karena al-Quran itu di luar tabi’at manusia.
16.  Al-Quran mudah dihapal oleh segala lidah.
17.  Al-Quran itu lebih tinggi dari segala martabat pembicaraan.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai sumber pokok ajaran islam sekaligus penyempurna bagi kitab - kitab Allah yang sebelumnya, serta sebagai pedoman hidup bagi umat manusia.
Fungsi atau Kedudukan Utama Al-Qur’an yaitu sebagai Petunjuk bagi Seluruh Umat Manusia, sumber pokok ajaran Islam.
Pengertian I’jaz ialah menampakkan kebenaran nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rosul dengan menampakkan kelemahan orang arab untuk menghadapi mu’jizat yang abadi, yaitu Al-Qur’an.
Segi kemu’jizatan Al-Qur’an adalah bahasa yang digunakan teramat indah, fasih dan baligh, penuh dengan sastra yang susah diraih oleh orang atau manusia dengan segala macam kemampuan.




DAFTAR PUSTAKA
1.      Jawahil kalamiyah (Syekh Thahir bin Shaleh Al-Jazari, terjemahan, 2000, pekalongan)
2.      Studi ilmu – ilmu Qur’an
3.      Studi Al- Qur’an (Manna’ khalil Al-Qattan, diterjemahkan oleh Mudzakir AS, Pustaka Litera Antarnusa, 2013, Bogor)
4.      Qur’an hadist ( bahan ajar MtsN kelas VIII ) (Akik Pusaka, 2006, Bojonegoro, Drs. Roli A. Rahman M.Ag.,  dkk)
5.       


           




0 komentar :

Posting Komentar