KEMU’JIZATAN
AL-QUR’AN
Makalah
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Studi Al-Qur’an”
Dosen
Pengampu:
Misnatun,
M.Pd.I
Disusun Oleh:
1.
Fitri Intan Nur L. (D77214065)
2. Siti Maulanah (D37211090)
2. Siti Maulanah (D37211090)
4.
Yudha Noer F. (D77214080)
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta inayah-Nya sehingga
pada kesempatan ini penulis masih diberikan kesehatan dan mampu untuk
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat bermutiarakan salam
senantiasa tercurahkan pada beliau Nabi Muhammad SAW. Pembimbing kearah terang
benderang dan pembawa suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah yang bertemakan ”Kemu’jizatan Al-Qur’an”, disusun berdasarkan buku-buku dan informasi
yang berkaitan secara langsung dengan pembahasan. Disamping itu, makalah ini
bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Study Al-Qur’an yang merupakan salah satu komponen mata kuliah
umum (MKU) yang wajib dipenuhi oleh penulis.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak
Misnatun, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
2 Kepada
semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah dan telah memberikan semangat
dan juga doprongan kepada penulis.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Suatu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan
yang hakiki. Dan semoga makalah ini
senantiasa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
Surabaya,
September 2014
Penulis
Daftar isi
KATA
PENGANTAR.............................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah............................................ 1
1.2 Rumusan masalah...................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Fungsi
atau Kedudukan Utama
Al-Qur’an................................................................ 3
2.2 Pengertian I’jaz Al-Qur’an............................... 3
2.3 Mengidentifikasi dan Menggambarkan
Kemu’jizatan Qur’an....................................... 4
2.4 Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an......................... 9
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan............................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................... 11
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum,
Wr. Wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tercurah untuk junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW. Tak lupa kepada dosen pengampuh kami, Bapak Misnatun,
M, M.Pd.I, kami ucapkan terima kasih.
Makalah ini
kami susun guna memenuhi kewajiban kami pada mata kuliah Studi Qur’an. Makalah
ini membahas tentang Kemu’jizatan Al-Qur’an.
Kami menyadari
masih banyaknya kekurangan pada makalah ini, oleh dari itu, kami berharap para
pembaca sekalian bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun, agar
makalah selanjutnya dapat kami susun dengan lebih baik.
Sekian dari
kami, Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Surabaya, September 2014
Tim Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I : Pendahuluan .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
BAB II : Pembahasan ................................................................................... 3
2.1 Fungsi Utama Al-Qur’an ........................................................................... 3
2.2 Pengertian I’jaz Al-Qur’an ........................................................................ 3
2.3 Mengidentifikasi dan Menggambarkan Kemu’jizatan Al-Qur’an ............. 4
2.4 Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an .................................................................. 9
2.1 Fungsi Utama Al-Qur’an ........................................................................... 3
2.2 Pengertian I’jaz Al-Qur’an ........................................................................ 3
2.3 Mengidentifikasi dan Menggambarkan Kemu’jizatan Al-Qur’an ............. 4
2.4 Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an .................................................................. 9
BAB III : Penutup ......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10
Referensi ......................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu objek penting lainya
dalam kajian ‘Ulumul Qur’an’ adalah
perbincangan mengenai mu’jizat. Persoalan mu’jizat, terutama mu’jizat Al-Qur’an,
sempat menyeret para teolog klasik dalam perdebatan yang berkepenjangan,
terutama antara teolog dari kalangan Mu’tazilah dan para teolog dari kalangan
Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.
Dengan perantara mu’jizat, Allah
mengingatkan manusia bahwa para rasul itu merupakan utusan yang mendapat
dukungan dan bantuan dari langit. Mu’jizat yang telah diberikan kepada para
nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu memainkan perananya dan mengatasi
kepandaian kaumnya disamping membuktikan bahwa kekuasaan Allah itu berada
diatas segala-galanya.
Suatu umat yang tinggi pengetahuanya
dalam ilmu kedokteran, misalnya tidak wajar dituntun dengan mu’jizat dalam ilmu
tata bahasa, begitu pula sebaliknya. Tuntunan dan pengarahan yang ditunjukan
pada suatu umat harus berkaitan dengan pengetahuan mereka karena Allah tidak
akan mengarahkan suatu umat pada hal-hal yang tidak mereka ketahui. Tujuanya
adalah agar tuntunan dan pengarahan Allah bermakna. Disitulah letak mu’jizat
yang telah diberikan kepada para Nabi.
1.2 Rumusan Masalah
Agar lebih menjelaskan tentang
Kemu’jizatan Qur’an, maka penyusun merumuskan masalah Kemu’jizatan sebagai
berikut:
1. Apa fungsi utama Al-Qur’an?
2. Apa pengertian I’jaz Al-Qur’an?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi dan
menggambarkan kemu’jizatan Al-Qur’an?
4. Bagaimana cara menemukan standar dan
bukti kemu’jizatan Al-Qur’an?
1.3
Tujuan Penelitian
Penulisan makalah ini bertujuan:
1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi utama
Al-Qur’an.
2. Mahasiswa mampu mengetahui arti I’jaz
Al-Qur’an.
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara
mengidentifikasi dan menggambarkan kemu’jizatan Al-Qur’an.
4. Mahasiswa mampu mengetahui cara menemukan
standar dan bukti kemu’jizatan Al-Qur’an.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Fungsi atau Kedudukan Utama Al-Qur’an
a. Petunjuk bagi Seluruh Umat
Manusia
Menurut Quraish Shihab, fungsi ini merupakan fungsi
yang utama. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama, atau biasa disebut
dengan syari’at. Didalamnya berisi aturan yang boleh dilalui dan yang tidak
boleh dilalui oleh umat manusia. Dengan tujuan agar manusia dapat mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an sebagai petunjuk umat manusia
sebagaimana termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah (2): 2, 185 dan Fussilat (41): 44.
b. Sumber Pokok Ajaran Islam
Sebagai sumber pokok
ajaran islam, Al-Qur’an tidak hanya berisi ajaran yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan Allah, tetapi juga berisi dengan ajaran sosial ekonomi, akhlak
atau moral, pendidikan, kebudayaan, politik, dan sebagainya. Dengan demikian,
Al-Qur’an dapat menjadi way of life
sebagai seluruh umat manusia.
2.2 Pengertian I’jaz Al-Qur’an
Menurut
bahasa kata Mu’jizat berasal dari kata i’jaz diambil dari kata
kerja a’jaza-i’jaza yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu.
Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu’jiz. Bila kemampuannya melemahkan
pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, ia dinamai mu’jizat.
Menurut
istilah Mukjizat adalah peristiwa luar biasa yang terjadi melalui
seseorang yang mengaku Nabi, sebagai bukti kenabiannya. Dengan redaksi yang
berbeda, mukjizat didefinisikan pula sebagai suatu yang luar biasa yang
diperlihatkan Allah SWT. Melalui para Nabi dan Rasul-Nya, sebagai bukti atas
kebenaran pengakuan kenabian dan kerasulannya.
Kata I’jaz
dalam bahasa Arab berarti menganggap lemah kepada orang lain. Sebagimana Allah
berfirman:
“…Mengapa
aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan
mayat saudaraku ini” (QS. Al Maidah (5): 31)
I’jaz (kemu’jizatan) adalah menetapkan
kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum ialah ketidakmampuan mengerjakan
sesuatu, lawan dari kemampuan. Apabila kemu’jizatan telah terbukti, maka nampak
kemampuan mu’jiz (sesuatu yang melemahkan). Yang dimaksud dengan I’jaz dalam
pembicaraan ini ialah menampakkan kebenaran nabi dalam pengakuannya sebagai
seorang rosul dengan menampakkan kelemahan orang arab untuk menghadapi mu’jizat
yang abadi, yaitu Al-Qur’an. Dan kelemahan generasi-generasi sesudah mereka.
Dan mu’jizat (mukjizat) adalah sesuatu hal yang luar biasa yang disertai
tantangan dan selamat dari perlawanan.
2.3 Mengidentifikasi dan
Menggambarkan Kemu’jizatan Al-Qur’an
A. Dari Segi Bahasa
Segi kemu’jizatan Al-Qur’an adalah bahasa yang
digunakan teramat indah, fasih dan baligh, penuh dengan sastra yang susah
diraih oleh orang atau manusia dengan segala macam kemampuan.
Nabi SAW,
telah menantang dengan Al-Qur’an kepada bangsa arab asli yang terkenal dengan
lidah yang fasih dan kesusastraan yang amat tinggi, keterangannya lebih jelas
dibanding dengan bangsa yang lain. Disaat penurunan AL-Qur’an, bangsa arab
telah mencapai kesusastraan dan pembicaraan yang praktis, namun sulit akan
melukiskannya.
Di kalangan
mereka, rasul menetap selama 23 tahun. Beliau menantang mereka dengan Al-Qur’an
secara sungguh-sungguh. Beliau-lah yang sengaja memperdengarkan Al-Qur’an
kepada mereka, lalu memberikan semangat, agar mereka bisa melawan (membuat hal
yang sama dengan Al-Qur’an). Terkadang rasul Muhammad minta kepada mereka untuk
membuat satu surah Al-Qur’an saja (tidak perlu seluruh surah didalamnya).
Mereka diperkenan untuk meminta pertolongan dengan orang yang mereka kehendaki,
baik manusia atau jin. Terkadang rasul menyatakan, bahwa mereka tidak akan
mampu melakukannya, mereka tidak mampu terjun ke dalam tantangan tersebut.
Sekalipun mereka berjiwa penantang (tidak mau kalah dengan orang lain, apalagi
ditantang). Mereka lebih suka fanatisme ke golongan (dan dia akan mempermalukan
golongannya bila tidak mampu).
Ternyata,
mereka tidak mampu sampai pada yang terakhir, mereka pindah dari perlawanan
dengan perkataan, pada perlawanan dengan pedang. Pindah menghadapi dengan lidah
pada perlawanan dengan gigi (konfrontasi fisik).
Bila bangsa
arab pada saat itu tidak mampu, maka arab yang lain lebih tidak mampu dalam
mengerjakan tantangan ini. Sungguh telah lewat masa 1300 tahun hingga saat ini,
namun satupun diantara sastrawan tiada yang mampu, mereka menyerah.
Hal itu
sebagai bukti, bahwa Al-Qur’an bukan perkataan manusia, tapi firman sang
pencipta kekuatan dan kemampuan. Ia diturunkan untuk membenarkan rasul dan
firman-Nya. Segi ini saja sudah cukup membuat (musuh-musuh Al-Qur’an) lemah.
B. Susunan
Kalimat
Kendatipun
Al-Qur-an, hadis qudsi, dan hadis nabawi sama-sama keluar dari mulut nabi, tetapi
uslub (style) atau susunan bahasanya sangat jauh berbeda. Uslub
bahasa Al-Qur-an jauh lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan dengan lainya.
Al-Qur-an muncul dengan uslub yang begitu indah. Didalam uslub
tersebut terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akan pernah ada ucapan
manusia.
C. Hukum
Ilahi yang Sempurna
Al-Qur-an
menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma keutamaan, sopan-santun,
undang-undang ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan, serta hukum-hukum
ibadah. Al-Qur-an menggunakan dua cara tatkala menetapkan sebuah ketentuan
hukum, yakni:
1.
Secara global
Persoalan ibadah umumnya diterangkan secara global, sedangkan perincianya
diserahkan kepada ulama melalui ijtihad.
2.
Secara terperinci
Hukum yang dijelaskan secara terperinci adalah yang berkaitan dengan utang
piutang, makanan yang halal dan yang haram, memelihara kehormatan wanita, dan
masalah perkawinan.
D. Ketelitian Redaksinya
Ketelitian redaksi Al-Qur-an
bergantung pada hal berikut:
1.
Keseimbangan antara jumlah bilangan
kata dengan antonimnya.
2.
Keseimbangan jumlah bilangan kata
dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya.
3.
Keseimbangan jumlah bilangan kata
dengan jumlah kata yang menunjukan akibatnya.
4.
Keseimbangan jumlah bilangan kata
dengan kata penyebabnya.
Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut, ditemukan juga keseimbang
khusus:
a.
Kata yawm (hari) dalam bentuk
tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun, sedangkan kata
hari yang menunjukan bentuk plural (ayyam) atau dua (yawmayni),
berjumlah tiga puluh, sama dengan jumnlah hari dalam sebulan. Disisi lain, kata
yang berarti bulan (syahr) hanya terdapat dua belas kali sama dengan
jumlah bulan dalam setahun.
b.
Al-Qur-an menjelaskan bahwa langit
itu ada tujuh macam. Penjelasan ini diulangi sebanyak tujuh kali pula, yakni
dalam surat Al-Baqarah [2]ayat 29, surat Al-Isra [17] ayat 44,
surat Al-Mukmin [23] ayat 86, surat Al-Fushilat [41] ayat 12,
surat Ath-Thalaq [65] ayat 12, surat Al-Mulk [67] ayat 3, dan surat
Nuh [71] ayat 15. Selain itu, penjelasan tentang terciptanya langit dan
bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam tujuh ayat.
c.
Kata-kata yang menunjukan kepada
utusan Tuhan, baik rasul atau nabi atau basyir (pembawa berita gembira)
atau nadzir (pemberi peringatan), kesemuanya berjumlah 518 kali. Jumlah
ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita
tersebut, yakni 518.[5]
E. Berita
Tentang Hal-hal yang Gaib
Sebagaimana
ulama mengatakan bahwa sebagian mukjizat Al-Qur'an itu adalah berita gaib.
Salah satu contohnya adalah Fir’aun, yang mengejar-ngejar Nabi Musa. Hal ini,
diceritakan dalam surat Yunus (10) ayat 92:
“Maka pada hari Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari
manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”
Pada ayat
itu ditegaskan bahwa badan Firaun akan diselamatkan Tuhan untuk menjadi
pelajaran bagi generasi berikutnya. Tidak seorang pun mengetahui hal tersebut
karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM. Pada awal abad ke-19, tepatnya
pada tahun 1896 di lembah raja-raja Luxor Mesir, seorang ahli purbakala Loret
menemukan satu mumi, yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia Firaun yang
bernama Muniftah yang pernah mengejar Nabi Musa a.s. selain itu pada
tanggal 8 Juli 1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah Mesir untuk
membuka pembalut-pembalut Firaun tersebut. Apa yang ditemukannya satu jasad
utuh, seperti yang diberitakan Al-Qur'an melalui Nabi yang ummy (tidak
pandai membaca dan menulis).
F.
Isyarat-isyarat Ilmiah
Banyak
sekali isyarat ilmiah yang ditemukan dala Al-Qur-an misalnya:
1.
Cahaya matahari bersumber dari
dirinya dan cahaya bulan merupakan pantulan. Terdapat dalam Q.S. Yunus [10]:
5.
2.
Kurangnya oksigen pada ketinggian
dapat menyesakan napas, hal ini terdapat pada surat Al-An’am [6]: 25
3.
Perbedaan sidik jari manusia.
Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 4
4.
Aroma/bau manusia berbeda-beda.
Terdapat dalam surat Yusuf [12]: 94
5.
Masa penyusuan yang tepat dan
kehamilan minimal. Terdapat dalam surat Al-Baqarah [2]: 233
6.
Adanya nurani (super ego) dan bawah
sadar manusia. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 14
7.
Yang merasakan nyeri adalah kulit.
Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 4
2.4 Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an
Qur'an bukan Kitab Pengetahuan
(Science) Tapi didalam Qur'an, science sudah termasuk di dalamnya. Kini Para
Scientist dari seluruh dunia (terutama dari Eropa & Amerika) mulai membaca
& menyelidiki alam ini melalui Qur'an. Di dalam Qur'an terdapat beberapa
tanda & ilmu yg beberapa diantaranya mengenai Astronimi, Fisika bahkan
Biologi. Termasuk bagaimana Alam Semesta ini diciptakan, Manusia diciptakan,
hingga struktur dari Atmosfir.
Al-Mawardi dalam tulisan Hasbi
ash-Shiddiqie menerangkan kurang lebih dua puluh hal yang menunjukan
kemukjizatan al-Quran:
1. Kefashahan al-Quran dan cara
penjelasannya.
2. Keringkasan lapad al-Quran, tapi
sempurna maknanya.
3. Nazham
uslub-nya yang
unik. Ia tidak termasuk ke dalam kalam yang ber-nadzam, tidak
termasuk ke dalam syi’ar atau rajaz, tidak bersajak dan bukan
pula bersifat khatbah.
4. Banyak makna-maknanya yang tidak
dapat dikumpulkan oleh oleh pembicaraan manusia.
5. Al-Quran mengumpulkan ilmu-ilmu yang
tidak dapat diliputi oleh manusia dan tidak dapat berkumpul pada seseorang.
6. Al-Quran mengandung berbagai hujjah
dan keterangan untuk menetapkan ketauhidan dan menolak i’tiqad-i’tiqad yang
salah
7. Al-Quran mengandung khabar-khabar
orang yang telah lalu dan umat-umat purbakala.
8. Al-Quran mengandung khabar-khabar
yang belum terjadi, kemudian terjadi persis sebagaimana yang dikhabarkan.
9. Al-Quran menerangkan isi-isi hati
yang tidak dapat diketahui melainkan oleh Allah sendiri.
10. Lafad-lafad al-Quran melengkapi jazal
mustarghab dan sahlal-mustaqrab. Dalam pada itu, tidak dipandang
sukar jazal-nya dan tidak dipandang mudah sahl-nya.
11. Pembacaan al-Quran mempunyai khushusiyah
dengan kelima penggerak yang tidak didapatkan pada selainnya. Pertama,
kelembutan tempat keluarnya. Kedua, keindahan dan kecantikannya. Ketiga, mudah
dibaca nadzam-nya dan saling berkaitan satu sama lain.Keempat, enak
didengar, dan kelima, pembacanya tidak jemu membacanya dan pendengarnya pun
tidak bosan mendengarnya.
12. Al-Quran dinukilkan dengan
lafad-lafad yang diturunkan. Jibril menyampaikannya dengan lafad dan nazham-nya.
Rasul pun meneruskan kepada umat persis sebagaimana yang diterima dari Jibril.
13. Terdapat makna-makna yang berlainan
di dalam sesuatu. Yakni di dalam sesuatu surat itu kita mendapatkan berbagai
rupa masalah. Kemudian masalah-masalah itu kita temukan di dalam surat-surat
lain
14. Perbedaan ayat-ayatnya, ada yang
panjang dan ada yang pendek, tidak mengeluarkan al-Quran dari uslub-nya.
15. Walaupun kita sering sekali
membacanya, namun kita tidak dapat mencapai kepashahannya, karena al-Quran itu
di luar tabi’at manusia.
16. Al-Quran mudah dihapal oleh segala
lidah.
17. Al-Quran itu lebih tinggi dari
segala martabat pembicaraan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al qur’an
diturunkan oleh Allah SWT sebagai sumber pokok ajaran islam sekaligus penyempurna
bagi kitab - kitab Allah yang sebelumnya, serta sebagai pedoman hidup bagi umat
manusia.
Fungsi
atau Kedudukan Utama Al-Qur’an yaitu sebagai Petunjuk bagi Seluruh
Umat Manusia, sumber pokok ajaran Islam.
Pengertian I’jaz ialah menampakkan kebenaran nabi dalam pengakuannya
sebagai seorang rosul dengan menampakkan kelemahan orang arab untuk menghadapi
mu’jizat yang abadi, yaitu Al-Qur’an.
Segi
kemu’jizatan Al-Qur’an adalah bahasa yang digunakan teramat indah, fasih dan
baligh, penuh dengan sastra yang susah diraih oleh orang atau manusia dengan
segala macam kemampuan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jawahil
kalamiyah (Syekh Thahir bin Shaleh Al-Jazari, terjemahan, 2000, pekalongan)
2. Studi ilmu –
ilmu Qur’an
3. Studi Al-
Qur’an (Manna’ khalil Al-Qattan, diterjemahkan oleh Mudzakir AS, Pustaka Litera
Antarnusa, 2013, Bogor)
4. Qur’an
hadist ( bahan ajar MtsN kelas VIII ) (Akik Pusaka, 2006, Bojonegoro, Drs. Roli
A. Rahman M.Ag., dkk)
5.
0 komentar :
Posting Komentar