Peningkatan Ketrampilan Menulis Non Fiksi
(Karya Ilmiah)
Makalah
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Kemampuan Berbahasa Indonesia MI”
Dosen
Pembimbing:
Heni Listiana, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Siti Maulanah (D37211090)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
dan KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan hidayah serta inayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis masih
diberikan kesehatan dan mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Shalawat bermutiarakan salam senantiasa tercurahkan pada beliau Nabi
Muhammad SAW. Pembimbing kearah terang benderang dan
pembawa suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah
yang bertemakan ”Peningkatan Ketrampilan
Menulis Non fiksi (Karya Ilmiah)”, disusun berdasarkan
buku-buku dan informasi yang berkaitan secara langsung dengan pembahasan.
Disamping itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Kemampuan Berbahasa
Indonesia MI yang merupakan salah satu
komponen mata kuliah umum
yang wajib dipenuhi oleh penulis.
Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Heni Listiana, M.Pd.I selaku Dosen
Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini.
2.
Kepada semua
pihak yang terlibat dalam penulisan makalah dan telah memberikan semangat dan
juga dorongan kepada penulis.
Akhirnya,
penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Suatu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan yang hakiki. Dan semoga
makalah ini senantiasa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
Surabaya, Mei 2014
Penulis
Daftar isi
KATA
PENGANTAR.............................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah............................................ 1
1.2 Rumusan masalah...................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 ....................................................
2.2 ..................................................
2.3 ...................................................
2.4 ..................................................
2.5 ......................................................
2.6 ...................................................
2.7 ...............................................
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.............................................................. 13
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar
Belakang Masalah
Banyak
orang yang sebenarnya mampu menulis dengan baik, namun terkadang mereka
disibukkan dengan pekerjaan yang dihadapinya sehingga tidak memiliki waktu
untuk menulis. Sebenarnya, semua orang
adalah penulis, karena disetiap diri manusia ada jiwa unik berbakat yang
mendapatkan kepuasan mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan
bagaimana melakukan sesuatu atau sekedar berbagi rasa dan pikiran.
Dorongan
untuk menulis itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara. Namun, untuk
menciptkan suatu tulisan yang memiliki
sebuah nilai (karya ilmiah) dibutuhkan sebuah pemikiran yang cukup. Menurut
Bobbi DePorter bahwa menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan
belahan otak kanan dan kiri. Untuk itu, dalam menciptakan sebuah karya tulis
yang baik, harus memperhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Untuk
itu, pada bab ini akan dibahas tentang peningkatan ketrampilan menulis non
fiksi (karya ilmiah) dengan harapan kita sebagai calon dari guru untuk
membudayakan sikap cinta menulis. Karena tidak banyak dari pendidik kita yang
suka menulis, khususnya dalam menulis karya tulis ilmiah yang dapat dikaji
berdasarkan fakta yang ada.
I.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Apa
saja bentuk, ragam, ciri-ciri dan jenis karya tulis ilmiah?
3. Bagaimana
sistematika penulisan karya tulis ilmiah?
4. Bagaimana
langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah?
5. Bagaimana
cara meningkatkan ketrampilan menulis non fiksi (karya ilmiah?)
I.3 Tujuan
1.
Mahasiswa mampu memahami maksud dari karya tulis ilmiah.
2.
Mahasiswa mampu memahami bentuk, ragam, ciri-ciri dan jenis karya tulis ilmiah.
3.
Mahasiswa mampu memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah.
4.
Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah.
5.
Mahasiswa mampu meningkatkan ketrampilan menulis non fiksi (karya ilmiah).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat
Keterampilan Menulis Non Fiksi (Karya
Ilmiah)
2.1.1 Pengertian Keterampilan Menulis
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro,
menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis
merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki
kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis,dan struktur bahasa.
Keterampilan menulis yaitu: Kemampuan
yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis dari tenaga potensial dalam
menulis.[1]
Menulis adalah sebuah keterampilan
sehingga dapat dilatih sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
Menulis adalah suatu kegiatan seseorang
dalam mengungkapkan ide, gagasan atau buah pikiran melalui tulisan. Buah
pikiran tersebut dapat berupa pendapat, pengetahuan pengalaman, keinginan, atau
pun perasaan seseorang. Menulis tidak hanya mengungkapkan gagasan melalui
bahasa tulis melalui media bahasa tulis saja tetapi meramu tulisan tersebut
agar dapat dipahami oleh pembaca.
Sehingga dapat dikatakan ketrampilan
menulis adalah kemampuan yang didapat dan dimiliki oleh seseorang setelah
melalui proses pelatihan secara intens, khusus.
Keterampilan menulis merupakan salah
satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah
mengemukakan pengertian menulis.
Menurut pendapat Saleh Abbas, keterampilan
menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak
lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung
dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan
ejaan.
Munurut Zuhdi, keterampilan menulis
merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang
sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan
perasaan dengan menggunakan bahas tulis.
Menurut Henry Guntur Tarigan, keterampilan
menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif
yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap
muka dengan pihak lain.
Atar Semi, mengartikan keterampilan
menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis
dengan menggunakan lambang-lambang.
Sedangkan menurut Harris, keterampilan menulis
diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran
atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis
merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam
lambang-lambang kebahasaan.
Menurut Suparno dan Mohammad Yunus, menulis
merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis
sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat
unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan
atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai
penerima pesan.
Menurut The Liang Gie, keterampilan
menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda
bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas,
dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan
ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang
membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
2.1.2 Pengertian Non Fiksi
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat
berdasarkan data-data yang otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan
menurut imajinasi penulis.[2]
Non fiksi merupakan kebalikan dari fiksi, non fiksi berangkat dari data, fakta,
informasi dan kenyataan yang benar-benar terjadi.
Nonfiksi dibagi menjadi
2 yaitu :
• Nonfiksi Murni adalah buku yang berisi
pengembangan berdasarkan data-data yang otentik
• Nonfiksi Kreatif adalah berawal dari
data yang otentik kemudian pengembangannya berdasarkan imajinasiyang pada
umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa.
2.1.4 Pengertian Karya Ilmiah
Karya
Ilmiah adalah karya yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.[3]
Oleh karena itu, suatu karya dapat
dikatakan ilmiah apabila karya tersebut memenuhi syarat ilmiah.
Karya Ilmiah yaitu: karangan yang
mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu,
yang disusun menurut metode tertentu secara sistematis.[4]
Oleh karena itu, dalam penulisan karya
tulis ilmiah harus didasarkan secara sistematis, terarah dan berdasarkan hasil
pengamatan.
Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah
karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan,
kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.[5]
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan
kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Karya ilmiah yaitu karya tulis yang
menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis,
disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku, serta di
dukung oleh fakta teori, dan atau bukti-bukti empirik.[6]
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam
bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu
karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah.
Jonnes memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang
disajikan dan metode penulisannya.
Karya ilmiah merupakan suatu tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta
umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara
ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut
dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan
berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya
serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis
non ilmiah
A.
Tujuan
karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu
didukung atau ditolak oleh pembaca.
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah,
antara lain [7]:
• Memberi penjelasan
• Memberi komentar atau penilaian
• Memberi saran
• Menyampaikan sanggahan
• Membuktikan hipotesa
B.
Syarat
menulis karya ilmiah
1. Motivasi dan displin yang tinggi
2. Kemampuan mengolah data
3. Kemampuan berfikir logis (urut) dan
terpadu (sistematis)
4. Kemampuan berbahasa
C.
Syarat
karya ilmiah
Secara formal, karya ilmiah harus
memenuhi syarat:
1. Lugas dan
tidak emosional yaitu mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran
sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis yaitu disusun berdasarkan
urutan yang konsisten
3. Efektif yaitu satu kebulatan pikiran,
ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien yaitu
hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang
baku.
D.
Manfaat
Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang, sekurang-kurangnya
ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat
terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis
karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan
topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat
terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya,
dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat
berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam
katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat
meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta
secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat
memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut
memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
2.2 Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain
berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah[8].
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk
penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan,
proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan
tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/
Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis
untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan
akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan
persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan
Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang
tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk
dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus
sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
2.3 Ragam Karya Ilmiah
Berdasarkan model penulisan, karya
ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:[9]
a.
Karya
Ilmiah Resmi
Karya ilmiah resmi yaitu karya ilmiah yang model
penulisan dan urutan penulisannya ditentukan secara lengkap. Bagian-bagian yang
harus ada biasanya dieksplisitkan dengan kata yang sama, misalnya judul;kata
pengantar; daftar isi (untuk karya yang lebih dari dua puluh halaman);
pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dst; landasan teori, metode penelitian;
analisis atau pembahasan; simpulan; daftar pustaka; dan lampiran.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: skripsi,
tesis, disertasi, laporan penelitian dll.
b.
Karya
Ilmiah Subresmi
Karya ilmiah subresmi adalah karya ilmiah yang model
penulisannya tidak ditentukan secara lengkap, misalnya cukup ada bagian yang
berfungsi sebagai judul, pendahuluan, isi dan penutup. Bagian-bagian tersebut tidak harus
dieksplisitkan dengan kata yang sama yaknijudul, pendahuluan, isi dan penutup.
Tetapi dapat juga dengan kata lain yang berfungsi sama. Selain itu, dapat juga
ditambahkan daftar pustaka dan lampiran.yang termasuk dalam kelompok ini
adalah: makalah, artikel, karya ilmiah populer dll.
2.4 Jenis- Jenis Karya Ilmiah
Secara umum karya ilmiah di perguruan tinggi menurut
Arifin, dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah
yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan
yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui
proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah,
adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam dari pada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang
diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga
diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja,
dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah
yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan
orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
2.5 Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa ciri-ciri
yang dapat diidentifikasi melalui:
1.
Struktur
Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
2.
Sikap
Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah
objektif (apa adanya), yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
3.
Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku, sistematis (Runtut dan
berkesinambungan), jelas (tidak ambigu), dapat diuji dan logis (dapat diterima
oleh rasio)
2.6 Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah
(bukue udin n bku q)
Dalam penulisan karya tulis ilmiah,
langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu:
1. Menentukan
sikap dan minat
Sebelum penulis penulis menentukan sikap
dan niat sangat penting. Tanpa ada sikap dan niat yang kuat, pekerjaan tidak
akan focus. Sekali lagi, dalam memulai
sebuah pekerjaan menentukan sikap sangat perlu
2. Menentukan
Topik,
3. Mengumpulkan
Data
4. Menyusun
Kerangka Tulisan
5. Koreksi
6. Presentasi
atau penyerahan tugas karya tulis
2.7 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (bku q)
Sistematika penulisan karya tulis sampai
sekarang belum ada keseragaman bahwa sistematikanya harus begini atau begitu.
Format karya tulis diperguruan tinggi yang lain. Format karya tulis tanpa
penelitian berbeda dengan format karya tulis dengan penelitian. Namun, secara
umum sama.[10]
Contoh:
Judul: Fungsi
Perpustakaan Sekolah
Halaman judul
Lembar Persetujuan
Abstraksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Masalah
C. Tujuan Penelitian atau Penulisan
D. Manfaat Penelitian atau Penulisan
E. Metode Penelitian
Bab II. Kerangka Teori
A. Pengertian Perpustakaan
B. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Bab III. Pembahasan
A. Perpustakaan sekolah dan minat baca siswa
B. Meningkatkan fungsi perpustakaan sekolah
Bab IV. Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
2.7 Cara Meningkatkan Ketrampilan Menulis Non
Fiksi (Karya Ilmiah)
Untuk meningkatkan keterampilan menulis sebenarnya
tidak sulit, tetapi hanya membutuhkan ketelatenan dan kiat-kiat, diantaranya [11]:
a. Harus banyak
membaca, Karena dengan membaca kita dapat menuangkan ide-ide yang kita miliki
ke dalam sebuah karya.
b. Melatih
kemampuan menulis agar dapat menghasilkan karya yang baik dan benar.
c. Mempelajari
kaidah-kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.Dengan mempelajari
kaidah-kaidah penulisan tersebut kita dapat memahaminya dan bisa langsung
mempraktekannya ke dalam tulisan yang kita buat.
d.
Mempublikasikan hasil tulisan yang kita buat, seperti media elektronik dan
cetak. Agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita.
e. Selalu
percaya diri dengan apa yang kita tulis. Jika kita tidak percaya dengan apa
yang kita tulis maka kita tidak akan puas dengan hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Komaidi, Didik. 2011. Menulis Kreatif. Yogyakarta:
Sabda Media
[1] ile:///F:/bahan
ketrampilan menulis/Pahamilah Pengertian Keterampilan Menulis Dasar! -
ANNEAHIRA.COM.htm diakses pada tanggal 27 maret 2014
[2] Siti
Habibah Wardah, Ayo Menulis diakses pada tanggal 02 April 2014, dari: file:///F:/bahan%20ketrampilan%20menulis/Non%20Fiksi.htm
[3] Buku
ajar MPK Bahasa Indonesia, Menulis Ilmiah,(Surabaya:Umesa University pres,2013)
[4] Didik
komaidi, Menulis kreatif,(yogyakarta:Sabda Media,2011), hal 111
[5] Bambang Dwiloka, Teknik Menulis Karya Ilmiah,(Jakarta:
Rineka Cipta, 2005)
[6] ile:///F:/bahan
ketrampilan menulis/Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan
gagasan.htm, diakses pada tanggal 28 maret 2014
[7] Juandes,
Pengertian, Ciri-Ciri, dan Macam-Macam Karya Ilmiah. Diakses pada taggal 2
April 2014 dari: http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
[8]Juandes,
Pengertian, Ciri-Ciri, dan Macam-Macam Karya Ilmiah. Diakses pada taggal 20
Maeret 2014 dari: http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.html
[9] Buku
ajar MPK Bahasa Indonesia, Menulis Ilmiah,(Surabaya:Umesa University pres,2013)
[11] Ambar
apin sifilia, Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia dikalangan
Pelajar. Diakses pada tanggal 03 April 2014 dari:http:/ /bahan ketrampilan
menulis/Ambar Apin Sifilia MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA DIKALANGAN PELAJAR.htm
0 komentar :
Posting Komentar