jam

apakah anda menyukai ini?

Selasa, 09 Juni 2015

makalah " keterampilan menulis"

Peningkatan Ketrampilan Menulis Non Fiksi
(Karya Ilmiah)
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemampuan Berbahasa Indonesia MI







Dosen Pembimbing:
Heni Listiana, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Siti Maulanah            (D37211090)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
                                          SURABAYA                  
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta inayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis masih diberikan kesehatan dan mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat bermutiarakan salam senantiasa tercurahkan pada beliau Nabi Muhammad SAW. Pembimbing kearah terang benderang dan pembawa suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah yang bertemakan Peningkatan Ketrampilan Menulis Non fiksi (Karya Ilmiah)”, disusun berdasarkan buku-buku dan informasi yang berkaitan secara langsung dengan pembahasan. Disamping itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Kemampuan Berbahasa Indonesia MI yang merupakan salah satu komponen mata kuliah umum yang wajib dipenuhi oleh penulis.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Ibu Heni Listiana, M.Pd.I  selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
2.        Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan makalah dan telah memberikan semangat dan juga dorongan kepada penulis.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Suatu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan yang  hakiki. Dan semoga makalah ini senantiasa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis

Surabaya,   Mei 2014


Penulis       

Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................    i
DAFTAR ISI............................................................................................     ii
BAB I             PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang masalah............................................    1         
1.2    Rumusan masalah......................................................    1
1.3    Tujuan........................................................................     1
BAB II            PEMBAHASAN
                        2.1  ....................................................
                        2.2   ..................................................             
                        2.3   ...................................................            
                        2.4    ..................................................            
                        2.5    ......................................................        
                        2.6    ...................................................           
                        2.7    ...............................................   
BAB III          PENUTUP
3.1  Kesimpulan..............................................................       13       

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................       14       

BAB I
PENDAHULUAN
I.I        Latar Belakang Masalah
Banyak orang yang sebenarnya mampu menulis dengan baik, namun terkadang mereka disibukkan dengan pekerjaan yang dihadapinya sehingga tidak memiliki waktu untuk menulis.  Sebenarnya, semua orang adalah penulis, karena disetiap diri manusia ada jiwa unik berbakat yang mendapatkan kepuasan mendalam karena menceritakan suatu kisah, menerangkan bagaimana melakukan sesuatu atau sekedar berbagi rasa dan pikiran.
Dorongan untuk menulis itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara. Namun, untuk menciptkan suatu tulisan  yang memiliki sebuah nilai (karya ilmiah) dibutuhkan sebuah pemikiran yang cukup. Menurut Bobbi DePorter bahwa menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan dan kiri. Untuk itu, dalam menciptakan sebuah karya tulis yang baik, harus memperhatikan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Untuk itu, pada bab ini akan dibahas tentang peningkatan ketrampilan menulis non fiksi (karya ilmiah) dengan harapan kita sebagai calon dari guru untuk membudayakan sikap cinta menulis. Karena tidak banyak dari pendidik kita yang suka menulis, khususnya dalam menulis karya tulis ilmiah yang dapat dikaji berdasarkan fakta yang ada.
I.2        Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2.      Apa saja bentuk, ragam, ciri-ciri dan jenis karya tulis ilmiah?
3.      Bagaimana sistematika penulisan karya tulis ilmiah?
4.      Bagaimana langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah?
5.      Bagaimana cara meningkatkan ketrampilan menulis non fiksi (karya ilmiah?)

I.3        Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami maksud dari karya tulis ilmiah.
2. Mahasiswa mampu memahami bentuk, ragam, ciri-ciri dan jenis karya tulis ilmiah.
3. Mahasiswa mampu memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah.
4. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah.
5. Mahasiswa mampu meningkatkan ketrampilan menulis non fiksi (karya ilmiah).












BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Hakikat Keterampilan  Menulis Non Fiksi (Karya Ilmiah)
2.1.1    Pengertian Keterampilan Menulis
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro, menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis,dan struktur bahasa.
Keterampilan menulis yaitu: Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis dari tenaga potensial dalam menulis.[1]
Menulis adalah sebuah keterampilan sehingga dapat dilatih sedemikian rupa untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
Menulis adalah suatu kegiatan seseorang dalam mengungkapkan ide, gagasan atau buah pikiran melalui tulisan. Buah pikiran tersebut dapat berupa pendapat, pengetahuan pengalaman, keinginan, atau pun perasaan seseorang. Menulis tidak hanya mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis melalui media bahasa tulis saja tetapi meramu tulisan tersebut agar dapat dipahami oleh pembaca.
Sehingga dapat dikatakan ketrampilan menulis adalah kemampuan yang didapat dan dimiliki oleh seseorang setelah melalui proses pelatihan secara intens, khusus.
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis.
Menurut pendapat Saleh Abbas, keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
Munurut Zuhdi, keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahas tulis.
Menurut Henry Guntur Tarigan, keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain.
Atar Semi, mengartikan keterampilan menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang.
Sedangkan menurut Harris, keterampilan menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan.
Menurut Suparno dan Mohammad Yunus, menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.
Menurut The Liang Gie, keterampilan menulis adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu halaman tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
2.1.2    Pengertian Non Fiksi
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data-data yang otentik saja, tapi bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis.[2] Non fiksi merupakan kebalikan dari fiksi, non fiksi berangkat dari data, fakta, informasi dan kenyataan yang benar-benar terjadi.
Nonfiksi dibagi menjadi 2 yaitu  :
• Nonfiksi Murni adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data-data yang otentik
• Nonfiksi Kreatif adalah berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya berdasarkan imajinasiyang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa.

2.1.4    Pengertian Karya Ilmiah
            Karya Ilmiah adalah karya yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.[3]
Oleh karena itu, suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila karya tersebut memenuhi syarat ilmiah.
Karya Ilmiah yaitu: karangan yang mengetengahkan hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu, yang disusun menurut metode tertentu secara sistematis.[4]
Oleh karena itu, dalam penulisan karya tulis ilmiah harus didasarkan secara sistematis, terarah dan berdasarkan hasil pengamatan.
Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya.[5]
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku, serta di dukung oleh fakta teori, dan atau bukti-bukti empirik.[6]
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Karya ilmiah merupakan suatu tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.
Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah
A.    Tujuan karya ilmiah: agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah, antara lain [7]:
• Memberi penjelasan
• Memberi komentar atau penilaian
• Memberi saran
• Menyampaikan sanggahan
• Membuktikan hipotesa
B.     Syarat menulis karya ilmiah
1. Motivasi dan displin yang tinggi
2. Kemampuan mengolah data
3. Kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. Kemampuan berbahasa
C.     Syarat karya ilmiah
Secara formal, karya ilmiah harus memenuhi syarat:
1. Lugas dan tidak emosional yaitu mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis yaitu disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif yaitu satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien yaitu hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
D.    Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang, sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

2.2     Bentuk-Bentuk Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah[8].
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
2.3     Ragam Karya Ilmiah
Berdasarkan model penulisan, karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:[9]
a.       Karya Ilmiah Resmi
Karya ilmiah resmi yaitu karya ilmiah yang model penulisan dan urutan penulisannya ditentukan secara lengkap. Bagian-bagian yang harus ada biasanya dieksplisitkan dengan kata yang sama, misalnya judul;kata pengantar; daftar isi (untuk karya yang lebih dari dua puluh halaman); pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dst; landasan teori, metode penelitian; analisis atau pembahasan; simpulan; daftar pustaka; dan lampiran.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian dll.
b.      Karya Ilmiah Subresmi
Karya ilmiah subresmi adalah karya ilmiah yang model penulisannya tidak ditentukan secara lengkap, misalnya cukup ada bagian yang berfungsi sebagai judul, pendahuluan, isi dan penutup.  Bagian-bagian tersebut tidak harus dieksplisitkan dengan kata yang sama yaknijudul, pendahuluan, isi dan penutup. Tetapi dapat juga dengan kata lain yang berfungsi sama. Selain itu, dapat juga ditambahkan daftar pustaka dan lampiran.yang termasuk dalam kelompok ini adalah: makalah, artikel, karya ilmiah populer dll.
2.4     Jenis- Jenis Karya Ilmiah
Secara umum karya ilmiah di perguruan tinggi menurut Arifin, dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam dari pada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
2.5     Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa ciri-ciri yang dapat diidentifikasi melalui:
1.      Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.      Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif (apa adanya), yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
3.      Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku, sistematis (Runtut dan berkesinambungan), jelas (tidak ambigu), dapat diuji dan logis (dapat diterima oleh rasio)


2.6     Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah (bukue udin n bku q)
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, langkah-langkah yang harus diperhatikan yaitu:
1.            Menentukan sikap dan minat
Sebelum penulis penulis menentukan sikap dan niat sangat penting. Tanpa ada sikap dan niat yang kuat, pekerjaan tidak akan focus. Sekali lagi,  dalam memulai sebuah pekerjaan menentukan sikap sangat perlu
2.            Menentukan Topik,
3.            Mengumpulkan Data
4.            Menyusun Kerangka Tulisan
5.            Koreksi
6.            Presentasi atau penyerahan tugas karya tulis
2.7     Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (bku q)
Sistematika penulisan karya tulis sampai sekarang belum ada keseragaman bahwa sistematikanya harus begini atau begitu. Format karya tulis diperguruan tinggi yang lain. Format karya tulis tanpa penelitian berbeda dengan format karya tulis dengan penelitian. Namun, secara umum sama.[10]
Contoh:
Judul: Fungsi Perpustakaan Sekolah
Halaman judul
Lembar Persetujuan
Abstraksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
A.      Latar Belakang
B.      Masalah
C.      Tujuan Penelitian atau Penulisan
D.      Manfaat Penelitian atau Penulisan
E.      Metode Penelitian
Bab II. Kerangka Teori
A.      Pengertian Perpustakaan
B.      Fungsi Perpustakaan Sekolah
Bab III. Pembahasan
A.      Perpustakaan sekolah dan minat baca siswa
B.      Meningkatkan fungsi perpustakaan sekolah
Bab IV. Penutup
A.      Kesimpulan
B.      Saran
Daftar Pustaka
Lampiran




2.7     Cara Meningkatkan Ketrampilan Menulis Non Fiksi  (Karya Ilmiah)
Untuk meningkatkan keterampilan menulis sebenarnya tidak sulit, tetapi hanya membutuhkan ketelatenan dan kiat-kiat, diantaranya [11]:
a. Harus banyak membaca, Karena dengan membaca kita dapat menuangkan ide-ide yang kita miliki ke dalam sebuah karya.
b. Melatih kemampuan menulis agar dapat menghasilkan karya yang baik dan benar.
c. Mempelajari kaidah-kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.Dengan mempelajari kaidah-kaidah penulisan tersebut kita dapat memahaminya dan bisa langsung mempraktekannya ke dalam tulisan yang kita buat.
d. Mempublikasikan hasil tulisan yang kita buat, seperti media elektronik dan cetak. Agar kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan kita.
e. Selalu percaya diri dengan apa yang kita tulis. Jika kita tidak percaya dengan apa yang kita tulis maka kita tidak akan puas dengan hasilnya.








DAFTAR PUSTAKA
Komaidi, Didik. 2011. Menulis Kreatif. Yogyakarta: Sabda Media


[1] ile:///F:/bahan ketrampilan menulis/Pahamilah Pengertian Keterampilan Menulis Dasar! - ANNEAHIRA.COM.htm diakses pada tanggal 27 maret 2014
[2] Siti Habibah Wardah, Ayo Menulis diakses pada tanggal 02 April 2014, dari: file:///F:/bahan%20ketrampilan%20menulis/Non%20Fiksi.htm
[3] Buku ajar MPK Bahasa Indonesia, Menulis Ilmiah,(Surabaya:Umesa University pres,2013)
[4] Didik komaidi, Menulis kreatif,(yogyakarta:Sabda Media,2011), hal 111
[5]  Bambang Dwiloka, Teknik Menulis Karya Ilmiah,(Jakarta: Rineka Cipta, 2005)
[6] ile:///F:/bahan ketrampilan menulis/Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan.htm, diakses pada tanggal 28 maret 2014
[7] Juandes, Pengertian, Ciri-Ciri, dan Macam-Macam Karya Ilmiah. Diakses pada taggal 2 April 2014 dari: http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/20/pengertian-ciri-ciri-dan-macam-macam-karya-ilmiah/
[8]Juandes, Pengertian, Ciri-Ciri, dan Macam-Macam Karya Ilmiah. Diakses pada taggal 20 Maeret 2014 dari: http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/03/hakikat-karya-ilmiah-ciri-ciri-karya.html
[9] Buku ajar MPK Bahasa Indonesia, Menulis Ilmiah,(Surabaya:Umesa University pres,2013)
[11] Ambar apin sifilia, Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia dikalangan Pelajar. Diakses pada tanggal 03 April 2014 dari:http:/ /bahan ketrampilan menulis/Ambar Apin Sifilia  MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA DIKALANGAN PELAJAR.htm
 

0 komentar :

Posting Komentar